Safir Senduk
Rabu, 15 Maret 2023
Di berita hari ini dibahas tentang ditangkapnya seorang selebgram pria karena kasus penipuan.
Jadi ceritanya si pria ini adalah seorang ajudan dari seorang pengusaha di Indonesia Timur. Di IG-nya, dia sering memposting kedekatannya dengan berbagai orang penting di negeri ini sambil menampilkan gaya bicaranya yang belepotan. Tapi dia juga sering flexing berbagai barang dan gaya hidup mewahnya. Lama2 dia punya banyak pengikut dan jadi selebgram. Tapi sekarang, si ajudan ini ditangkap karena penipuan dan dia tidak bisa lagi bergaya hidup mewah.
Seminggu terakhir, beberapa pejabat keuangan di negeri ini dipanggil KPK karena dicurigai punya harta yang tidak sesuai dengan profil penghasilannya. Bayangkan, sebelumnya si pejabat hidup dengan gaya hidup yang luar biasa berlebih, sekarang mereka deg2an karena dipanggil KPK dan hartanya diblokir. Dan sekarang keluarganya tidak bisa lagi bergaya hidup mewah.
Sebelum pandemi banyak sekali orang yang hidup enak karena permintaan akan pekerjaannya cukup tinggi. Tapi begitu pandemi, banyak yang menurun penghasilannya, bahkan nihil. Banyak karyawan dirumahkan dengan gaji setengah, bahkan di PHK. Teman saya seorang artis panggung cerita bahwa sebelum pandemi dia bisa dapat puluhan juta sebulan, tapi begitu pandemi, penghasilannya NOL sampai berbulan-bulan. Banyak flight crew yang tidak terbang sehingga tidak bisa dapat Uang Terbang dan hanya dapat Gaji, yang di beberapa airline bahkan Gaji itupun dipotong kalau tidak mau di PHK. Bisa dibayangkan, Gaya Hidupnya pasti menurun jauh.
TAKDIR EKONOMI seseorang bisa berbalik begitu saja. Ada yang dulu biasa2 saja, sekarang meningkat jauh. Sebaliknya, ada yang dulu makmur, sekarang jatuh. Tapi itu sih mendinglah. Yang sakit adalah kalau ketahuan korupsi dan hartanya diblokir. Bayangkan Anda punya cash Rp 37 M dan tiba2 gak bisa diambil karena diblokir negara.
Intinya? Gak usah punya Gaya Hidup berlebihan. Bukan apa-apa, kalau nanti ekonomi jatuh dan penghasilan Anda menurun, maka akan sulit menyesuaikan diri kalau Gaya Hidup Anda telanjur tinggi. Sebaliknya, kalau Gaya Hidup Anda tidak berlebihan, tidak sulit buat Anda menyesuaikan diri kalau sedang jatuh.
Bisa?