Safir Senduk
Sabtu, 15 April 2023
Tiap orang punya Preferensi Investasinya masing-masing.
Dari banyaknya pilihan produk investasi di luar sana, entah itu Emas, Deposito, Obligasi, Saham, Reksa Dana, Properti, Aset Kripto, Barang Koleksi, atau apapun itu, kita cenderung merasa lebih cocok dan percaya pada salah satu produk, dibanding produk yang lain. Ada orang yang lebih cocok dan percaya pada Investasi Properti, dan tidak begitu percaya dengan investasi lain di luar Properti. Padahal Emas, Deposito, Obligasi dan apapun yang lainnya, sama-sama terdaftar di OJK atau di Bappebti misalnya. Ada juga yang lebih yakin dan percaya pada Saham, sementara semua produk lain di luar saham, dia merasa tidak ada feelnya, tidak dekat rasanya, dan sejujurnya dia tidak begitu yakin kalau produk lain di luar Saham bisa memberikan hasil yang baik.
Ini namanya Preferensi. Artinya kurang lebih: 'Kecenderungan untuk memilih sesuatu yang lebih disukai daripada yang lain'.
Ada banyak faktor sebetulnya yang membuat kenapa seseorang bisa merasa lebih dekat dan percaya dengan salah satu investasi tertentu dibanding investasi yang lain. Salah satunya adalah faktor Keluarga. Orang yang lahir di keluarga Bank, dimana orangtuanya bekerja di Bank hingga puluhan tahun lamanya, cenderung merasa lebih dekat dan percaya dengan Deposito misalnya. Orang yang melihat sendiri sejak kecil bahwa orangtuanya sering beli Tanah dan bangun Rumah diatasnya, bisa jadi lebih akrab dan merasa lebih cocok dengan investasi Properti. Nggak harus faktor Keluarga saja, ada juga yang merasa dekat dan percaya dengan investasi tertentu karena Minat. Banyak orang yang merasa lebih dekat dan akrab dengan Saham karena selama bertahun-tahun dia memang minat dengan Dunia Saham, misalnya.
Tiap orang punya Preferensi Investasinya masing-masing.