Maraknya Pinjaman Online saat ini memunculkan kejahatan baru, yaitu Penyalahgunaan Data. Data disini berarti Nomor Telepon, Foto KTP dan Foto Selfie kita pegang KTP. Darimana sumbernya? Bisa saja kita pernah mendaftarkannya di sebuah Aplikasi Pinjaman maupun Non Pinjaman, seperti marketplace, pembayaran digital, dan investasi. Nah, begitu kita daftarkan, tidak ada jaminan data kita tidak akan tersebar.

Dari situlah muncul kejahatan baru. Apa itu? Penyalahgunaan Data.

Pertama, data Anda dipakai untuk peminjaman uang. Jadi, data Anda digunakan oleh orang lain untuk meminjam uang di Aplikasi Pinjaman Online Ilegal. Jadi Anda tidak meminjam, tapi orang lain yang meminjam, dan Anda yang ditagih. Dan bukan hanya Anda yang ditagih, tapi kontak di HP Anda dipilih secara random, ditelfon dan dimaki2 dan dibilang kalau Anda ada utang dan disuruh bayar, padahal orang lainlah yang ngutang dengan memakai data Anda.

Kedua, data Anda dipakai untuk penipuan dan pemerasan. Jadi, data Anda bisa digunakan orang lain untuk menghubungi kontak Anda secara random, lengkap dengan gaya memaki, dan bilang kalau Anda ada Utang. Tujuannya? Supaya teman Anda panik, terprovokasi, lalu marah ke Anda, dan Anda akan mengalah dan transfer ke penipu itu, padahal Anda gak ada utang sama sekali. Pertanyaannya? Emang ada yang sampai mau transfer begitu? Banyaaak.

Dan Anda pikir saya gak pernah jadi korban? Saya pun juga kena kok, beberapa kali malah. Bahkan sampai sekarangpun masih. Data saya berupa foto KTP, selfie dengan KTP, nomor telfon dan kontak, disalahgunakan untuk dua kejahatan diatas, sampai teman saya marah ke saya karena merasa terganggu dan bilang ke saya untuk bayar dong utang2 saya, padahal saya gak ada utang seperti yang dibilang. Sampai saya dibilang ambil utang untuk bisnis narkoba. Saya ngerokok aja enggak 🤣.

Jadi kalau Anda ditelfon orang, dimaki2 dan dibilang kalau teman Anda ada utang dan Anda dicantumkan sebagai Kontak Nomor 1, jangan gampang percaya, bisa jadi dia sedang jadi korban salah satu dari dua kejahatan diatas. Kalau saya sih malah udah gak mau lagi angkat telfon2 yang gak dikenal - seberapa seringpun dia menelfon - dan meladeni WA marah2 provokasi. Ngapain?